YAI salemba
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

YAI salemba

MIG33
 
IndeksIndeks  FORUM INFOFORUM INFO  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin    

 

 Baterai Ponsel

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin
Admin


Male Jumlah posting : 563
Age : 39
Registration date : 28.01.09

Baterai Ponsel Empty
PostSubyek: Baterai Ponsel   Baterai Ponsel EmptySun Feb 01, 2009 7:16 am

Baterai
merupakan Nyawa ponsel. Dari baterai mengalir arus listrik yang
dibutuhkan agar rangkaian ponsel dapat bekerja sebagai mana mestinya.

Nah .... mari kita kenal lebih jauh si baterai ini, karena tak kenal maka tak sayang

Batere
biasa pada umumnya hanya memiliki dua (2) kutub, yaitu kutub positif
dan kutub negatif. Namun pada batere ponsel yang umumnya kita jumpai,
memiliki sedikitnya tiga kutub bahkan ada yang memiliki 4 kutub.
Kutub-kutub batere ponsel tersebut adalah :
1.Positif (+) / VBATT
2.BID
3.BSI/Btemp
4.Negatif (-) / GND

BID
merupakan singkatan dari Battery Identification, atau jika di artikan
menurut bahasa Indonesia adalah Identifikasi baterai. Kutub ini
digunakan oleh ponsel untuk mengidentifikasi jenis baterai yang
digunakan (yang terhubung ke) ponsel tersebut. Kutub ini terhubung ke
kutub negatif didalam baterai melalui rangkaian (sederhananya dengan
sebuah tahanan/resistor) dengan nilai tertentu. Selanjutnya pada
konektor baterai di ponsel akan terhubung ke rangkaian pengidentifikasi
jenis baterai (CPU,IC Power Management).
Itulah sebabnya pada
beberapa kasus jika kita menggunakan batere yang bukan original atau
menggunakan baterai yang tidak sesuai dan yang kualitasnya tidak bisa
dipertanggungjawabkan, maka ponsel-ponsel yang disertai rangkaian
pengidentifikasi ini akan mengeluarkan peringatan di layar LCD nya
seperti : BATERAI SALAH atau ALIEN BATTERY. Hal ini dibuat guna
pengamanan rangkaian ponsel itu sendiri dari ketidak cocokan jenis
baterai terutama dari segi nilai tegangan kerja yang dikeluarkan oleh
baterai tersebut, agar rangkaian ponsel aman dari tegangan atau arus
kerja berlebihan. Selain daripada itu hal ini juga digunakan oleh
produsen ponsel untuk menjaga produknya dari sukucadang (batere) palsu

BSI/Btemp
adalah singkatan dari Battery Size Indicator (atau Battery Sense
Indicator), atau jika di artikan menurut bahasa Indonesia adalah
Indikator Ukuran Baterai. Ukuran baterai yang dimaksud disini bukanlah
ukuran dimensi baterai, tetapi ukuran disini maksudnya adalah ukuran
(batas) kapasitas tegangan yang diperbolehkan disimpan oleh baterai
tersebut. Kutub BSI ini (sederhananya) dihubungkan ke Kutub negatif
(didalam) baterai melalui tahanan/resistor yang berubah nilainya
berdasarkan perubahan temperature tahanan itu sendiri. Tahanan/resistor
ini biasa disebut Thermistor (Thermal Resistor), dan yang biasa
digunakan oleh baterai ponsel adalah jenis NTC Thermistor. NTC
merupakan singkatan dari Negative Thermal Coefficient, dimana nilai
tahanan resistor akan berkurang seiring dengan bertambahnya temperature
resistor tersebut. Hal ini digunakan sebagai sensor oleh rangkaian
ponsel yaitu sirkuit isi ulang dan CPU agar pada saatnya proses isi
ulang batere dihentikan secara otomatis.

Bagaimana proses penghentian isi ulang batere tersebut dapat dilakukan secara otomatis oleh ponsel ?

Seperti
kita ketahui, tegangan yang masuk pada suatu rangkaian akan menimbulkan
arus listrik, maka saat itu akan terjadi pula perubahan suhu pada
rangkaian tersebut (sebagai akibat pergerakan/tumbukan molekul-molekul
listrik atau elektron), dalam hal ini bertambahnya temperatur baterai.
Pertambahan temperatur baterai yang dialami akan “menular” pada
komponen NTC Thermistor yang terpasang didalamnya, maka seiring dengan
itu nilai tahanan Thermistor tersebut akan berkurang.
Selanjutnya
kutub BSI baterai ini terhubung melalui konektor baterai ponsel ke
rangkaian isi ulang (charging circuit) dan CPU ponsel sebagai sensor,
dimana perubahan nilai tahanan yang terjadi, jika telah mencapai
batasan yang telah diperhitungkan dan ditetapkan (sesuai dengan
perhitungan kapasitas tegangan yang diperbolehkan tersimpan pada
baterai), maka akhirnya akan menghentikan proses isi ulang baterai
tersebut dengan memutuskan arus listrik yang mengalir ke kutub positif
baterai.
Hal tersebut sangat diperlukan/dibutuhkan, agar baterai
tidak terus menerus dialiri arus listrik hingga diluar ambang batas
nilai sel-sel baterainya sendiri. Sehingga baterai aman dari kelebihan
tegangan, memperpanjang usia sel-sel baterai, serta mencegah meledaknya
baterai karena perubahan sel-sel yang extreme akibat kelebihan
tegangan!!!

Contoh sederhananya, tak jarang kita jumpai baterai
yang lama kelamaan menjadi “Hamil” alias bengkak. Hal tersebut dapat
disebabkan karena komponen BSI yg digunakan (NTC Thermistor) oleh
baterai, tidak berkualitas atau rusak dan juga dapat disebabkan oleh
karena kerusakan rangkaian deteksi isi ulang batera pada ponsel,
sehingga proses isi ulang batere tidak berhenti secara otomatis pada
saatnya.
Adanya isu atau rumor mengenai baterai ponsel yang meledak
dengan sendirinya serta seiring dengan semakin majunya teknologi, maka
BSI baterai ini pun semakin canggih alias tidak hanya berupa NTC
Thermistor yang dihubungkan ke kutub Negatif baterai namun telah
menggunakan rangkaian ……
Ponsel ibaratnya manusia, tentu butuh istirahat

Jika
ponsel (batere) dicharge lalu indikator menyatakan penuh, maka
seharusnya secara otomatis proses charging tsb berhenti (perhatikan
ulasan yg saya tulis diatas) walaupun charger tetap terhubung ke
ponsel. Dan secara otomatis pula, akan kembali terjadi proses isi ulang
jika kapasitas baterai telah berkurang pada nilai tertentu.

Proses
charging seperti ini bila dilakukan secara terus menerus akan berdampak
pada Usia baterai (cepat rusaknya sel-sel baterai) dan juga usia pakai
ponsel. Jika hal ini dilakukan tanpa pernah ada waktu istirahat, maka
akan berbahaya karena baterai berisi sel-sel aktif yg struktur
kimiawinya berubah seiring proses isi ulang, terutama jika menggunakan
baterai berkwalitas rendah atau biasa yg tidak disertai rangkaian
pengaman elektronik yg baik didalamnya.

Namun jika proses
charging tidak pernah selesai (indikator terus menerus bergerak) maka
kemungkinan baterai atau ponselnya rusak.

Untuk penggunaan
ponsel yg harus terus menerus menyala selama 24 jam (misal utk server
pulsa), sebaiknya buka saja baterainya, lalu gunakan rangkaian baterai
dummy yg dihubungkan ke Power Supply Unit atau USB komputer. Hal
tersebut lebih aman dilakukan, karena proses isi ulang baterai yg
terlalu sering dan sifatnya kontinyu akan menimbulkan hal2x yg tidak
terduga akibat dari perubahan sel-sel baterai yg tidak pernah kita
ketahui sebelumnya.
Kembali Ke Atas Go down
https://yai-salemba.indonesianforum.net
 
Baterai Ponsel
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Tangkis Flu via Ponsel
» Hack Motorola Ponsel
» Fakta menarik tentang ponsel dan telekomunikasi
» Tips & Trik Ponsel Musik Terbaik, Bagaimana Memilihnya?

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
YAI salemba :: Phone,Mobile Games And mobile Aplications :: All About Mobile-
Navigasi: